Renungan

Sekilas memng judul ini mengdapsi dari sebuah judul nyanyian Ebiet G Ade, buat saya ini adalah hal yang membuat saya untuk berubah dari jalan yang dulu belum pernah ada dan sekarang telah membuat saya berjalan diatas rel ini.
Senyum wajah selalu menghiasi wajah-wajah para penduduk asrama di madinatul bu’uts cairo, sapaan salam selalu keluar dari mulut-mulut mungil mereka, peringatan ketika aku lupa pun selalu mengisi kekosongan aku. Subhanalloh!! betapa indahnya nilai islam.

Dulu ketika aku masih di Indonesia, tiada aku jumpai hal yang seindah ini, dulu yang aku jumpai adalah dunia yang tanpa batas, dunia yang mengidamkan suatu kebanggaan belaka, senyum manis ketika aku berjumpa dengan sesama muslim sulit untuk aku dapatkan, kasih sayang yang murni dari seorang sahabat tidak pernah aku dapatkan, bahkan nilai agama sudah menjadi hal yang terabaikan lagi.

Bahkan baru empat bulan ketika aku di sini, aku mendengar kabar yang tidak mengenakkan dari negeri tercinta, dan seakan itu sudah menjadi makanan sehari-hari, yang sudah biasa untuk kita santap, para wanita sudah menjadi barang dagangan, mereka di suruh untuk berlengkak-lengkok di atas panggung dengan melantunkan suara merdu mereka, sedangkan si laki-laki hanya menonton dengan menikmati setiap jengkal goyangan mereka. Para wakil rakyat yang duduk di atas bangku empuk, seharusnya merealisasikan apa yang di aspirasikan rakyat tapi malah sibuk memikirkan dirinya sendiri dari pada memikirkan nasib rakyat, yang lebih ngeri kemarin ditemukan 336 Kg (kilogram) bahan baku sabu-sabu dan ekstasi dari sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Ternyata kesemua itu yang membedakan adalah akhlak, akhlaklah yang membuat suasana menjadi tentram, menjadi indah, menjadikan seseorang lebih bernilai di hadapan manusia lainnya.

Alloh dalam mensifati hamba-Nya yang di cinta-Nya selalu di kaitkan dengan “kemuliaan akhlak” seperti Alloh menyukai orang-orang yang shabar, Alloh menukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.
Bahkan karena pentingnya akhlak, kita jumpainya sebagai asa di terapkannya susuatu hukum ibadah, “dan dirikanlah sholat karena itu dapat mencegah kamu dari berbuat keji dan mungkar” dan ayat “ambillah sedekah dari harta-harta mereka untuk menyucikan dan membersihkan diri mereka”

Dalam ayat-ayat alQur’an kita jumpai kisah-kisah para Nabi yang selalu mengutamakan suatu kebaikan dan memerangi suatu yang hina dalam masyarakatnya. Kita jumpai Nabi Suaib mengajak keadilan ekonomi, mempercantik suatu cara muamalah, Nabi dawud yang di perintah oleh Alloh untuk menghukumi antara manusia dengan haq, dan tidak menuruti hawa nafsu. Dan banyak lagi yang lainnya. Dan pada akhirnya Nabi kita Nabi Muhammad yang mendapat sanjungan dari alqur’an Dan kamu (Muhammad) termasuk yang memiliki akhlak yang agung, dan setelah menyebut delapan belas Rosul Alqur’an menyebut ”dan mereka itulah orang-orang yang mendapagt petunjuk, dan dengan petunjuknya ikutlah kalian semua”

Dalam hati aku merenung “coba kalau kita berakhlak seperti para utusa-utusan kita ya? mungkin masamnya senyuman tak akan kita temukan lagi, para wanita yang suka membuka aurat mereka tentu takkan ada lagi tangan-tangan jahil yang akan menjamah mereka, mungkin juga kebohongan sudah menjadi hal yang tidak patut untuk di lakukan, dan akhirnya ketenangan yang akan kita dapati., dan bukankah itu yang kita semua harapkan?

Renungan Hack4rt Blog
Published: 2007-08-07T12:56:00-07:00
Title:Renungan
Rating: 5 On 221210 reviews

Anda suka dengan artikel ini? bagikan :

0 comments:

Post a Comment

Sedikit Kata Tentang Saya

Bahak, Blogger dan pecinta Islamic Economies. Asli Warga Rembang, Jawa tengah, tinggal di Cairo, Egypt (walaupun sampai saat post ini dibuat, yang bersangkutan belum mempunyai KTP Mesir). pendiem, ceplas-ceplos, tidak terlalu bertanggung jawab, dan sangat menyukai gadis berjilbab besar (kalo tak ada yang gadis, janda juga ndak papa)

 
/* Hargailah Si Pembuat Template Dengan Tidak Menghilangkan Credit Di Bawah Ini Bikin Template Susah Bro..!!! */