.:Membaca::.
Kita adalah kehidupan masa mendatang, kira-kira begitu ungkapan yang sering kita pelajari di pelajaran PPKn saat masih duduk di bangku SD, yang sampai saat ini pun akal sehat kita akan mengiyakan ungkapan tersebut. Cerah tidaknya kehidupan yang akan datang tentu kita yang menentukan, kita yang akan membawa kemajuan negara kita, agama kita, dan segala aspek kehidupan ini. Akan kita bawa kemana laju kehidupan ini, akan kita kubur mati-matikah, atau akan kita songsong dengan penuh senyuman, Kemapan yang di peroleh oleh para generasi tua kita kalau kita mau meruntut sejarahnya itu semua adalah berkat hasil kerja keringat mereka, mereka berjuang sekuat tenaga agar kehidupan yang saat ini kita nikmati lebih baik dari apa yang mereka rasakan dahulu.
Lebih khusus lagi kita sebagai insan yang mengaku sebagai hamba Tuhan, tentu kita juga tidak bisa terlepas dari apa yang telah diwajibkan-Nya pada kita semua, sedangkan kewajiban itu tidak langsung di bisikkan-Nya pada diri kita, akan tetapi Tuhan memberikan pada kita petunjuk yang mengantarkan kita menuju hamba yang taat pada aturan yang ditetapkan oleh-Nya, tentu satu hal yang harus kita kerjakan adalah mengetahui apa itu kewajiban kita, apa telah di tetapkan Tuhan pada kita, sedangkan untuk mengetahui kewajiban itu, kita tidak cukup hanya memandang langit, mengaduhkan telapak tangan, dan usai sudah semua. Semua butuh usaha, butuh kegigihan kita, kita dituntut untuk menelaah, memahami, aturan-aturan yang telah ditetapkan-Nya itu.
Iqro'! yang artinya bacalah! begitulah perintah pertama yang Allah perintahkan pada Nabi yang ummi, ketika itu Nabi pun menjawab Ma ana bi qori' saya tidak bisa membaca, Dalam satu riwayat di sebutkan pula Ma aqro'? apa yang saya baca? setelah beliau kepayahan dirangkul dan diperintah membaca oleh malaikat Jibril a.s. pertanyaan itu tidak di jawab karena Allah menghendaki umatnya untuk membaca apa saja yang bismi Robbik selama itu bermanfaat pada dirinya dan bagi kemanusiaan
kata iqro' yang mempunyai arti membaca, terambil dari akar kata menghimpun, dari makna menghimpun kemudian timbul makna meneliti, memahami, ini tidak menyempitkan pemahaman yang terbatas pada teks saja, lebih dari itu, bacalah diri kamu, bacalah keadaan alam, bacalah apa yang menjadi kewajiban kamu, dan lain sebagainya.
Membaca sejak terbitnya fajar sejarah peradaban manusia termasuk salah satu unsur terpenting dalam membentuk maju tidaknya sebuah peradaban itu. kita tentu masih ingat Peradaban Yunani, di mulai dengan Iliad karya Homer Ia berakhir dengan hadirnya kitab Perjanjian Baru. Peradaban Eropa dimulai dengan karya Newton dan berakhir dengan filsafat Hegel. Peradaban Islam lahir dengan kehadiran Al-Quran, dan kita yakin Al Qur'an tidak akan lekang di telan waktu dan zaman.
Memang membaca tidak bisa paksakan pada diri kita, membaca butuh kebiasaan, butuh motivasi, terkadang memang faktor dari keluarga juga mempengaruhi, tapi itu tidak sepenuhnya benar, membaca itu mudah jika kita mampu memotivasi diri kita, menumbuhkan jiwa keingintahuan kita, dan menjadikan membaca tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi menjadikan membaca sebagai kebutuhan, sebagaimana tubuh kita yang tiap hari musti kita beri suplay makanan padanya. penulis teringat nasehat seorang ustadz "bacalah buku yang ada di depanmu, apa lagi jikalau engkau pergi ke perpustakaan, bacalah meskipun hanya judul atau daftar isi saja, sebab minimal kalian bisa tahu siapa penulisnya, apa isi bukunya." Nasehat ini memberikan inspirasi buat kita bahwa memang kebiasaan membaca membutuhkan proses, proses itulah yang nantinya akan menjadikan kita sebagai insan yang senang akan ilmu pengetahuan.
Terakhir kalinya, ketika kita punya pengetahuan akan suatu hal, disinilah kita dapat menjalani kehidupan kita dengan penuh senyuman, karena kita mempunyai bekal, justru sebaliknya jika kita tidak mempunyai pengetahuan apa yang akan kita bawa di masa mendatang? Dan apa kata dunia? bahkan jikalau kita mampu menjadikan diri kita sebagai hamba yang benar-benar hamba maka Tuhan pun akan tersenyum pada kita, karena apa yang Dia inginkan pada kita telah kita penuhi. semoga kita termasuk hamba-hamba yang senang akan ilmu pengetahuan, amiiin!! Wallahu A’lam
Published: 2007-10-02T03:47:00-07:00
Title:.:Membaca::.
Rating: 5 On 221210 reviews
POSTINGAN LAIN YANG MUNGKIN ANDA SUKA
Posted by Yonke-Blogger at 3:47 AM
peradaban al Qur'an bisa gak terbit dari barat? di mana rasionalitas menantang al Qur'an dan teknologi makin tak kenal batas menjejaki limit kehidupan manusia?
ReplyDeleteup date terus bos.
mana yang dari prestasi, koq gak dimuat?