Abu Bakar isme Capres-Cawapres
Ketika Nabi wafat, tampuk kepemimpinan tanah arab pun kosong, dalam kekosongan itu akhirnya terpilihlah Abu Bakar Assidiq sebagai hasil dari sidang tokoh pemuka islam di tsaqifah Bani Saidah, setelah Abu Bakar menjadi khalifah ada hal yang menarik saat khutbah pertamanya :
“Kalau saya taat kepada Allah, bantulah saya, tapi jika saya bermaksiat kepada Allah maka sadarkanlah saya, taatlah kalian selama saya taat kepada Allah, dan kalau saya maksiat tak usahlah kalian taat kepada saya. saya sekarang telah menjadi pemimpin kalian, tapi saya bukanlah orang yang pling baik dari kalian”
Sepenggal kata-kata itu mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita kalangan akademisi, atau mungkin karena saking keseringannya sampai kesadaran hati para calon pemimpin kita tertutupi oleh kesibukan untuk memenangkan pemilu 08 Juli 2009 mendatang, iya pemilu untuk memenangkan kandidat calon presiden dan wakil presiden lima tahun mendatang menggantikan jabatan bapak SBY dengan masa jabatan yang sebentar lagi akan usai.
Tak di Indonesia tak juga di kairo, tak di blogger tak juga di dunia nyata semuanya sama sibuk melakukan kampanye dan menyampaikan janji-janji manis, mengoar-ngoarkan iming-iming kebaikan dari program lima tahun kedepan, yang berusaha untuk menarik hati rakyat, meski janji itu ada yang berupa cara lama, pembagian BLT, modal rakyat kecil, ataupun juga iming-iming kalau dia kelak menjadi presiden ia berjanji ia akan mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia. Dan juga banyak janji yang lain.
Tak tahu kenapa kampanye dan janji manis itu terasa kurang asyik dan menarik perhatian saya, malas rasanya mendengarkan obrolan-obrolan lama yang kalau bisa di bilang hanya itu-itu saja, mungkin karena karena rasa nasionalisme saya yang kian hari kian memudar, atau mungkin saya sendiri sebagai rakyat kecil kurang bisa menikmati apa yang sering di janjikan itu, itulah sebabnya hanya sekedar untuk menyebutkan semua nama calon wapres-cawapres saja saya tidak hafal, kemalasan itu mungkin disebabkan juga karena nama-nama capres dan cawapres adalah nama-nama lama, nama-nama itu saja. Sementara nama-nama baru yang lainnya saya kurang begitu hafal siapa dan apa pengalaman beliau-beliau.
Saya merasa semangat Abu Bakar para calon pemimpin kita serasa hilang saat ini, kebanyakan apa dari apa yang di kampanyekan tak lebih dari pada janji-janji belaka, terlebih ada isu yang mengatakan istri salah satu seorang calon presiden di gosipkan berjilbab hanya karena ingin menarik perhatian rakyat, hal itu semakin menambah kesan saya, seakan janji-janji hanyalah pemanis kampanye saja, tak ada satupun yang saya dengar langsung dari mereka rasa ketakutan kepada Allah jika janjinya kelak tidak dapat di penuhi, tak takut jika nantinya janji itu terbengkalai, atau malah janji itu akan mati, sementara dalam khutbahnya abu bakar, sebagai seorang khalifah di masa itu ia tidak mengobral janji tapi dia malah menganggap bahwa dirinya bukanlah yang terbaik di antara rakyatnya, dan dengan lapang dada beliau juga senantiasa membuka pintu saran, kritik dan masukan jika beliau sedang khilaf, entahlah.. apakah semangat Abu Bakar-isme ini akan tetap ada pada diri calon pemimpin kita atau tidak, saya cuma bisa berharap, janji bukan sekedar janji, janji itu adalah hutang, seperti sabda Nabi dan semoga mereka juga mengerti hal itu, karena kita pun juga sudah capek dengan janji-janji Wallahu A’lam

Published: 2009-07-07T03:39:00-07:00
Title:Abu Bakar isme Capres-Cawapres
Rating: 5 On 221210 reviews
POSTINGAN LAIN YANG MUNGKIN ANDA SUKA
Posted by Yonke-Blogger at 3:39 AM
0 comments:
Post a Comment