Ujian dan Syukur
“Itulah hidup, semuanya penuh dengan ujian, makanya kamu jangan mudah menyerah, terus berjuang, tak ada kata menyerah dalam hidup ini” kata bapak.
Sebagai manusia yang hebat tentu ia tak dapat lepas dari ujian, mulai dari presiden, sampai menjadi tukang ojek pun mengalami berbagai ujian, seorang presiden harus memenuhi kriteria yang di maksudkan, sementara kalu tukang ojek harus mampu mengemudikan sepeda motornya untuk bisa disebut sebagai tukang ojek.
Dan seperti mereka, saya juga harus duduk manis untuk mengerjakan soal-soal ujian semesteran yang diadakan setiap enam bulan sekali, dengan duduk yang saling berjauhan terpisah dari yang lain, harus saya kerjakan dengan sendiri beberapa soal yang di tuliskan dosen saya. Yang terkadang masih membutuhkan kemampuan yang ekstra untuk bisa membaca apa yang dimaksudkan soal itu.
Memang terkadang kita merasa tidak adil ketika kita merasa di anak tirikan, begitu juga saya, ketika melihat satu teman dari negara syiria yang menyontek, malahan si pengawas membiarkannya, ingin saya berontak tapi saya tidak berani, saya pun hanya diam melihat gerak-gerik yang dilakukan oleh teman saya itu, ah kenapa justru dia yang konon anak arab malah pemalas, bukannya kita yang non arab malah lebih rajin dari mereka nggak bersyukur banget. Dalam hati saya menggerutu.
Ah hidup, memang takkan ada puasnya kalau kita tak menyadari bahwa nikmat yang diberikan oleh Nya sungguh sangat banyak dan berlimpah ruah dan kalaupun kita disuruh menghitung pasti kita tak akan mampu untuk menghitungnya, qarun misalnya ketika ia miskin ia rajin beribadah, rajin melakukan amal kebajikan dan suasananya berbeda secara drastis ketika ia menjadi seorang yang kaya raya, tapi apa yang terjadi ? Allah menjadikan semuanya lenyap, tanpa yang tersisa, oleh karena itulah kita sering menyebut harta yang kita temukan dengan harta karun.
Sering kita mispersepsi dengan makna ujian yang sebenatnya, waktu yang diberika selama dua jam itulah yang kita sering sebut sebagai terminal akhir belajar kita, pada hal sesungghnya ujian lebih luas maknanya dari pada itu, lebih dari sekedar menghafal diktat kuliyah dan menuliskan nya dalam sebuah kertas dan selesailah semuanya.
Bagi saya ujian punya arti penting untuk mengetahui seberapa besar kemampuan kita, untuk dijadikan sebagai tolak ukur ilmu yang kita dapatkan, tapi bukan satu-satunya tujuan kita yang kita untuk mencari prediket baik alias cumlaude, tapi di balik itu semuanya ada tujuan yang lebih mulia, yaitu menjadikan ujian sebagai sarana kita meraih ridha ilahi demi kebeahagiaan hidup di dunia dan akhirat bahkan dalam salah satu tulisannya Muhmmad ghazali, penulis aktif Mesir, mengatakan sebagai penyekutuan terhadap Allah kalau kita melakukan sesutu untuk sesuatu itu bukan untuk Allah semata.

Published: 2008-05-20T07:54:00-07:00
Title:Ujian dan Syukur
Rating: 5 On 221210 reviews
POSTINGAN LAIN YANG MUNGKIN ANDA SUKA
Posted by Yonke-Blogger at 7:54 AM
0 comments:
Post a Comment